Sabtu, 21 Desember 2013

Menghadapi Pubertas Pada Anak Perempuan

Memasuki Usia 9 tahun, Athaya merasa dirinya mulai mengalami pubertas. 

Mulai terjadi pergolakan dalam dirinya , baik fisik maupun psikis.

Fisiknya mulai berubah, tubuhnya bertambah tinggi.  Cukup  tinggi bila di bandingkan teman sebayanya. Buku bacaannya mulai berubah, jika dulu masih senang cerita KKPK sekarang yang di baca adalah "ten ten series". komik korea tentang bagaimana menjadi gadis muda yang percaya diri dan Fashionable 

Buku itu menjelaskan  bahwa anak-anak harus siap menghadapi masa pubertas. Contohnya :  Apa yg harus di lakukan pada saat menstruasi yg pertama kali ? di ajarkan pula cara memakai (maaf) pembalut, melalui gambar kartun.Buku ini tidak menggurui namun lebih memberikan tips tips dengan bahasa anak2 yang mudah di mengerti.  Komik ini  cukup bagus,dan sangat membatu buat ibu2 yang baru pertama kali menghadapi anak perempuan yang mempunyai banyak pertanyaan mengenai kedewasaan. Bukan Promosi buku !! but It worth ! 

Saya sangat menikmati perubahan sikapnya. Dari situ saya jadi banyak belajar dan ingin tahu bagaimana cara menanganinya. 

Perubahan sikap yang terjadi menjelang pubertas yang saya perhatikan adalah :

1. Si anak mulai  iri  terhadap saudaranya. 
Misalnya sewaktu adiknya ulang tahun dan saya bikin kue ultah sendiri ( karna keuangan sedang menipis). itu malah menjadi  permasalahan. Katanya ade enak di bikinin kue sama mama. Padahal waktu si kakak ulang tahun, saya sengaja memesankan cupcakes minion (sesuai permintaan nya ) dan di bagikan ke teman sekelasnya juga teman les. Dan harganya jauh lebih mahal dari pada kue ultah ade yg kami buat sendiri. 

2. Mulai Fashionable. 
Mulai memperhatikan warna baju dan keserasiannya. Tidak mau memakai baju2 Princess yang  mekar dan berwarna pink. Jika pergi bisa beberapa kali ganti baju, karna merasa tidak matching. 

3. Peduli pada perubahan fisik. 
Sering berkaca melihat tumbuhnya komedo di hidung dan jerawat kecil yang tumbuh di dahi. Aroma tubuhnya berubah saat berkeringat (karna perubahan hormon). Itu mengapa saya selalu mengingatkan nya untuk memakai Deodorant setiap kali habis mandi.

4. Lebih sensitif 
Ia bisa sedih atau menangis tiba2 tanpa sebab yang Jelas.
Misalnya tiba2 ia sedih karena lupa menyimpan pencil. 
Jika di perhatikan, gejala ini kok mirip jika kita mengalami PMS atau Baby blues pasca melahirkan.
Unik ya :) 

5. Mulai seneng dengan lawan jenis.
Saya tidak memarahinya dan melarangnya untuk suka dengan temen sekelasnya. Saya lebih memposisiskan diri sebagai teman dan kakak. yang memberi masukan tanpa "ceramah yang membosankan". 

Karena jika saya marah, takutnya ia malah tidak mau bicara dan membuka diri tentang masalah yang di hadapinya. Hal itu tidak boleh terjadi  !! 

Saya hanya berkata, "boleh suka dengan cowok, tapi cukup dalam hati aja. ATAU boleh bercerita dengan sahabat perempuannya yang bisa menjaga rahasia. Soalnya kalo si cowok sampe tau kalo kk suka sama dia. Dia jadi kegeeran dan bisa-bisa bilang ke teman-teman seluruh sekolah kalo kakak suka sama dia .
Oh No !  itu malah bikin malu !" 



segini dulu sharenya, nanti di sambung kalo ada perubahan baru :)



























































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar